Analysis of regional financial independence, potential for growth, and health services: A case study of regencies/cities in South Sulawesi

Authors

  • Azwar Iskandar

DOI:

https://doi.org/10.28986/jtaken.v7i1.505

Keywords:

Fiscal, Financial independence, Economic Growth, health expenditure

Abstract

This study aims to analyze: (1) the financial independence and commitment of health services in the region; (2) the potential for growth in supporting health services in the region; and (3) the relationship pattern between financial independence and regional potential for growth to achieve the goal of fulfilling health service commitments in the region. This research is explanatory research using a quantitative approach. The results show that: (1) the average level of financial independence of regencies/cities in South Sulawesi Province fall under the high category and relatively independent in terms of source and allocation of regional budgets; (2) the average growth of all regencies/cities in South Sulawesi Province shows positive figures which implies that the prospect of their economic growth has accelerated along with several problems in each regency/city; (3) some regencies/cities with large APBD do not have an increased allocation of resources for health expenditure. On the contrary, some regencies/cities that fall under the category of low budget and financial independence have a better commitment to health service and expenditure.  In addition, almost all regencies/cities categorized as having good potential for growth ended up having low performance in health expenditure. The local government has carried out fiscal decentralization, which is defined as the freedom for regions in carrying out policies related to budget politics in the region. Notwithstanding the preceding, the role of the central government is still greatly expected to advocate for the improvement of health expenditure quality.

References

Adi, P. H., & Puspa, D. E. (2009). Fenomena ilusi fiskal dalam kinerja anggaran Pemerintah. Jurnal Akuntansi dan Keuangan, 6(1): 1–19.

Agustina, O. A. (2013). Analisis kinerja pengelolaan keuangan daerah dan tingkat kemandirian daerah di era otonomi daerah: studi kasus Kota Malang (tahun anggaran 2007–2011). Skripsi: Universitas Brawijaya.

Ali, M., & Maisyuri, M. (2018). Pengaruh desentralisasi fiskal dan pendapatan asli daerah terhadap kinerja keuangan daerah Kabupaten Aceh Utara. Jurnal Akuntansi dan Pembangunan (JAKTABANGUN) STIE Lhokseumawe, 3(1), 41-56.

Azimi, A. (2020). Analisis perbandingan efisiensi, efektivitas dan kemampuan fiskal pada era otonomi daerah di kabupaten/kota Provinsi Kalimantan Barat. JKUBS: Jurnal Keuangan dan Perbankan Syariah, 1(1): 92-109.

Badan Kebijakan Fiskal. (2011). Analisis hubungan dana perimbangan dengan kinerja pelayanan dasar publik di Indonesia (improving the policy framework for fiscal decentralization: The grand design of fiscal decentralization). Working Paper, Public Disclosure Authorized, No. 68769. 2011.

Bahl, R.W. (2000). China: Evaluating the impact of intergovernmental fiscal reform in fiscal decentralization in developing countries. Edited by Richard M Bird and Francois Vaillancourt. London. UK: Cambridge University Press.

Bandiyono, A. (2018). Pengaruh belanja pemerintah daerah berdasarkan fungsi terhadap peningkatan IPM dan pengentasan kemiskinan (Studi pada kabupaten/kota di Provinsi Aceh). Info Artha, 2(1), 11-28. DOI: 10.31092/jia.v2i1.235

Bardhan, P., & Christopher, U. (1999). Development Microeconomics. Oxford: Oxford University Press.

Christia, A. M., & Ispriyarso, B. (2019). Desentralisasi fiskal dan otonomi daerah di Indonesia. Law Reform, 15(1), 149-163. DOI: 10.14710/lr.v15i1.23360

Creswell, J. W. (2010). Research design: Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed. Penerjemah Achmad Fawaid. Edisi Ketiga. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan (DJPK). (2018). Kajian belanja daerah dan perbaikan pelayanan publik: Studi kasus bidang pendidikan dan kesehatan. Jakarta: Kementerian Keuangan.

Fajar, M. A., & Indrawati, L. (2020). Pengaruh belanja pendidikan, belanja kesehatan dan belanja perumahan dan fasilitas umum terhadap indeks pembangunan manusia (Studi kasus pada pemerintah daerah Kabupaten Cianjur). Indonesian Accounting Research Journal, 1(1), 108-118.

Fatoni, A. (2020). Fiscal decentralization dilemma in Indonesia: Between Corruption Accountability and Probability at Local Levels. Jurnal Bina Praja: Journal of Home Affairs Governance, 12(1), 103-112.

Government Regulation Number 38 of 2007 concerning The Division of Government Affairs (Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintah). Retrieved from https://jdih.dephub.go.id/assets/uudocs/pp/2007/pp_no_38_thn_2007.pdf.

Hamdi, M., & Ismaryati, S. (2019). Materi pokok metodologi penelitian administrasi; 1-12; MAPU5103/4 SKS. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka.

Haryanto, J. T. (2017). Analisis perbandingan peta kemampuan keuangan daerah penghasil SDA dan Non-SDA di era desentralisasi fiskal (Studi kasus: Penggunaan metode kuadran). Jurnal Ekonomi & Kebijakan Publik, 8(2), 103-116. DOI: 10.22212/jekp.v8i2.821

Haryanto, J. T. (2018). Regional financial performance evaluation in the Indonesian fiscal decentralization era. Jurnal Perspektif Pembiayaan dan Pembangunan Daerah, 5(3), 115-128. DOI: 10.22437/ppd.v5i3.4607

Haryanto, J. T. (2019). Kebijakan Pembiayaan Perubahan Iklim: Suatu Pengantar. Bogor: Penerbit IPB Press. 121-142.

Hirawan, S. B. (2007). Desentralisasi fiskal sebagai suatu upaya meningkatkan penyediaan layanan publik (bagi orang miskin) di Indonesia. Jurnal Ekonomi Pembangunan, 8(1), 21-34.

Kaloh, J. (2002). Mencari Bentuk Otonomi Daerah. Jakarta: Penerbit PT Rineka Cipta.

Kementerian Keuangan. (2018). APBN Kita: Kinerja dan Fakta (Desentralisasi Fiskal untuk Kesejahteraan Rakyat). Majalah Media Keuangan, Edisi Februari, 2018.

Kementerian Keuangan. (2019). Laporan Kajian Fiskal Regional Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2019. Makassar: Direktorat Jenderal Perbendaharaan.

Kharisma, B. (2013). Desentralisasi fiskal dan pertumbuhan ekonomi: sebelum dan sesudah era desentralisasi fiskal di Indonesia. Jurnal Ekonomi dan Studi Pembangunan 14(2): 101–119.

Khusaini, M. (2006). Ekonomi Publik: Desentralisasi Fiskal dan Pembangunan Daerah. Malang: BPFE-Universitas Brawijaya.

Korompot, R., & Warongan, J. (2017). Analysis of financial performance in the Government of North Sulawesi. Accountability, 6(2), 9-19. DOI: 10.32400/ja.17755.6.2.2017.9-19

Law Number 32 of 2004 concerning Local Government (Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah). Retrieved from https://www.dpr.go.id/dokjdih/document/uu/33.pdf.

Law Number 33 of 2004 concerning Financial Balance Between Central Government and Local Government (Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah). Retrieved from https://luk.staff.ugm.ac.id/atur/UU33-2004PerimbanganKeuanganLengkap.pdf.

Litvack, J., & Seddon, J. (1999). Decentralization Briefing Notes. Washington DC: The World Bank.

Mudayen, Y. M. V., & Maridjo, H. (2018). The impacts of fiscal decentralization, institutional transformation, and regional revenue on income disparities between provinces in Indonesia. Journal of Economics, Business, & Accountancy Ventura, 20(3), 247-259.

Muliza, M., Zulham, T., & Seftarita, C. (2017). Analisis pengaruh belanja pendidikan, belanja kesehatan, tingkat kemiskinan dan PDRB terhadap IPM di Provinsi Aceh. Jurnal Perspektif Ekonomi Darussalam, 3(1), 51-69.

Oates, W. E. (1972). Fiscal Federalism. New York: Harcourt Brace Jovanovic.

Oates, W. E. (1993). Fiscal decentralization and economic development. National Tax Journal, XLVI: 237–243.

Oates, W. E. (2011). Fiscal Federalism. Paperback Edition. Edward Elgar Publishing Limited. The UK.

Pilat, J. J., & Morasa, J. (2017). Analisis rasio keuangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Manado untuk menilai kinerja keuangan Pemerintah Kota Manado tahun anggaran 2011-2015. Jurnal Accountability, 6(1), 45-56. DOI: 10.32400/ja.16026.6.1.2017.45-56

Rahmawati, T., & Fauziah, S. E. (2020). Analisis dampak penetapan moratorium CPNS terhadap belanja pemerintah daerah (Studi kasus: Kabupaten Bulungan). Jurnal Ekonomi Pembangunan Wilayah, 1(1), 108-117.

Siregar, B., & Badrudin, R. (2017). Degree of fiscal decentralization and flypaper effect: Evidence from Indonesia. Advanced Science Letters, 23(9), 9013-9019. DOI: 10.1166/asl.2017.10014

Sugiyono, S. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Urip, T. P., & Indahyani, R. (2017). Analisis flypaper effect pengelolaan keuangan daerah di Kota Jayapura. Jumabis: Jurnal Manajemen dan Bisnis, 1(2): 9-21.

Downloads

Submitted

2021-03-17

Accepted

2021-06-20

Published

2021-06-28

How to Cite

Iskandar, A. (2021). Analysis of regional financial independence, potential for growth, and health services: A case study of regencies/cities in South Sulawesi. Jurnal Tata Kelola Dan Akuntabilitas Keuangan Negara, 7(1), 59–76. https://doi.org/10.28986/jtaken.v7i1.505