STRATEGI PERSUASI NILAI-NILAI ANTIKORUPSI TERHADAP REMAJA DALAM FILM BERJUDUL "CERITA KAMI"

Authors

  • Ni Luh Made Dwiningtyas Sulistyorini Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.28986/jtaken.v1i2.26

Keywords:

Anticorruption, Elaboration Likelihood Model, Film of Education, Persuasion, Adolescence

Abstract

This research was conducted to evaluate the suitability of persuasion strategies from film producer and audience opinion that aim to deliver anti-corruption values to the adolescent segments in the education field through a film of "Cerita Kami". Persuasion strategies in this film were analyzed by the persuasion theory of the Elaboration Likelihood Model (ELM). This theory states that there are two routes in every individual to process information, which are central and peripheral routes. Persuasions delivered through the central route covers motivation and ability of the audience, while the peripheral route consists of six techniques of Robert Cialdini's persuasion which are reciprocation, commitment and consistency, social proof, authority, and scarcity. The study implemented a post-positivism paradigm with qualitative method through in-depth interviews and implementation of focus group discussion to film viewers from high school and college students in the Jabodetabek area. The results showed that elements of persuasion in a movie that shown continually in clear and complete performances using both central and peripherals routes were proved to be well accepted by the adolescent audiences. Persuasion delivered through a peripheral route will support persuasion given through a central route. Both had significant roles to influence critical thinking and emotional aspects of the adolescent audience to deliver values of anti-corruption.

 

Abstrak

Penelitian ini bertujuan mengetahui kesesuaian strategi persuasi dari sisi produsen dengan pendapat konsumen remaja terhadap strategi tersebut, yang bertujuan menanamkan nilai-nilai antikorupsi kepada remaja di lingkungan pendidikan melalui media film edukasi berjudul "Cerita Kami". Strategi persuasi yang dilakukan oleh produsen dan penerimaan oleh konsumen menggunakan teori persuasi Elaboration Likelihood Model (ELM). Teori ini menjelaskan dua jalur persuasi dalam diri individu ketika memproses informasi yang diterima, yaitu melalui jalur sentral dan jalur periferal. Persuasi melalui jalur sentral menyentuh unsur motivasi dan kemampuan remaja, sedangkan jalur periferal disentuh melalui enam teknik persuasi Robert B. Cialdini yang meliputi unsur reciprocation (timbal balik), commitment and consistency (komitmen dan konsistensi), social proof (bukti sosial), liking (kesenangan), authority (otoritas/ kekuasaan), dan scarcity (kelangkaan/keterbatasan). Penelitian dilakukan dengan menggunakan paradigma post-positivis dengan pendekatan kualitatif, melalu wawancara mendalam kepada para narasumber dari tim produsen film serta focus group discussion dengan para penonton remaja di tingkat SMK dan Universitas di wilayah Jabodetabek. Hasil penelitian menunjukkan bahwa unsur-unsur persuasi dalam film yang ditampilkan secara jelas, lengkap dan saling berkesinambungan melalui jalur sentral dan periferal, terbukti dapat ditangkap khalayak remaja secara baik sesuai dengan keinginan produsen film. Persuasi melalui jalur periferal berperan mendukung persuasi yang diberikan melalui jalur sentral dengan menyentuh aspek pemikiran kritis maupun emosional khalayak remaja dalam menanamkan nilai-nilai antikorupsi.

References

Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (2013). Cerita kami, Kertas si Omas, Uang rujak emak. [DVD]. Jakarta: BPK RI-USAID-PUPUK Production.

Cialdmi, R. B. (1993). The psychology influence of persuasion. London: Harper Business.

Dainton, M., & Zelley, E. D. (2014). Applying communication theory for professional life: A practical introduction (3rd ed.). Los Angeles, CA: SAGE Publications.

Divisi Monitoring Pelayanan Publik-Indonesia Corruption Watch (2013). Satu dasawarsa pemberantasan korupsi pendidikan 2003-2013. Diakses pada 7 Oktober 2014 dari http://www. antikorupsi.info/sites/antikorupsi.org/files/doc/Publikasi/Satu%20 Dasawarsa%20Pemberantasan%20Korupsi%20Pendidikan%2C%202003- 2013%20per%2028% 20agustus% 202013.

Ghasella, S. (2014). Sebelum pagi terulang kembali: Film antikorupsi sebagai drama keluarga yang memikat. Diakses pada 14 Mei 2014 dari http://hot.detik.com/movie/read/ 2014/05/14/101659/2582072/218/ sebelum-pagi-terulang-kembali-filmantikorupsi-sebagai-drama-keluargayang-memikat

OKeefe, D. J. (1990). Persuasion: theory and research (3rd ed.). Los Angeles, CA: Sage Publications.

Petty, R. E., & Cacioppo, J. T. (1996). Attitudes and persuasion: Classic and contemporary approaches. Colorado: Westview Press.

Simons, H. W. (1986). Persuasion: Understanding, practice, and analysis. New York: McGraw-Hill. (Original work published 1976).

Downloads

Submitted

2016-03-03

Accepted

2016-03-03

Published

2015-12-31

How to Cite

Sulistyorini, N. L. M. D. (2015). STRATEGI PERSUASI NILAI-NILAI ANTIKORUPSI TERHADAP REMAJA DALAM FILM BERJUDUL "CERITA KAMI". Jurnal Tata Kelola Dan Akuntabilitas Keuangan Negara, 1(2), 191–205. https://doi.org/10.28986/jtaken.v1i2.26

Similar Articles

1 2 3 > >> 

You may also start an advanced similarity search for this article.