ANALISIS DETERMINAN KEMISKINAN DI SULAWESI SELATAN (DETERMINANT ANALYSIS OF POVERTY IN SOUTH SULAWESI)
DOI:
https://doi.org/10.28986/jtaken.v2i1.36Keywords:
kemiskinan, Sulawesi Selatan, data panel, povertyAbstract
This research is aimed to analyze the determinant of poverty in South Sulawesi on 2010-2014 period. Using the annual data from Badan Pusat Statistik (BPS) and Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan (DJPK), the estimation applies the Panel Regression with Random Effect Model (REM) as analytical tool in order to analyze the effect of regional economic growth, unemployment, healthy index, school participation rate and local government expenditure on poverty in South Sulawesi. The empirical results show that all determinant variables simultanously have a positive significant effect on poverty. Meanwhile, regional economic growth partially have a positive effect on poverty. The others such as unemployment, healthy index, school participation rate and local government expenditure partially have a negative effect on poverty. Because of that matters, local government shall to create an economic growth inclusively, improve the health and education public infrastructures, and increase the supervision of expenditures to keep going effective and efficient in the poverty reduction effort.
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui determinan atau faktor-faktor yang mempengaruhi kemiskinan di Provinsi Sulawesi Selatan periode tahun 2010 sampai 2014. Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data sekunder dari publikasi data statistik Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Selatan dan Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan (DJPK) Kementerian Keuangan Republik Indonesia. Data-data tersebut ditabulasikan ke dalam struktur data panel yaitu gabungan antara data yang berbentuk time series dan cross section dalam bentuk tahunan. Dengan teknik purposive sampling, penelitian ini menggunakan data 24 kabupaten/kota di Provinsi Sulawesi Selatan untuk kemudian dianalisis dengan metode teknik Analisis Regresi Data Panel dengan pendekatan Random Effect. Hasil empiris membuktikan bahwa seluruh variabel determinan yang terdiri dari pertumbuhan ekonomi regional, jumlah pengangguran, indeks kesehatan, angka partisipasi sekolah dan belanja daerah secara simultan berpengaruh signifikan terhadap jumlah kemiskinan di Provinsi Sulawesi Selatan. Sementara secara parsial, variabel pertumbuhan ekonomi regional berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap kemiskinan, sedangkan variabel-variabel lainnya yaitu pengangguran, indeks kesehatan, angka partisipasi sekolah dan belanja daerah berpengaruh negatif terhadap kemiskinan. Oleh karena itu, pemerintah kabupaten/kota di Provinsi Sulawesi Selatan diharapkan mampu menciptakan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dan bersifat inklusif, mampu meningkatkan fasilitas pendidikan dan fasilitas kesehatan secara merata tidak hanya terpusat pada satu daerah saja, serta meningkatkan pengawasan keuangan terkait pengeluaran atau belanja pemerintah kabupaten/kota agar tepat sasaran sehingga pengeluaran atau belanja pemerintah dapat terus berjalan efektif dan efisien dalam upaya pengurangan kemiskinan.
References
Agussalim. (2012). Memaknai Angka Kemiskinan Sulawesi Selatan. Makassar: Nala Cipta Litera dan PSKMP UNHAS.
Alawi, N. (2006). Pengaruh Anggaran Belanja Pembangunan Daerah Terhadap Kemiskinan Studi Kasus: Kab/Kota di Jawa Tengah tahun 2002-2004. Thesis. Universitas Indonesia.
Arsyad, L. (1999). Ekonomi Pembangunan. Yogyakarta: Bagian Penerbitan STIE YKPN.
Bappenas. (2002). Kebijakan dan Strategi Penanggulangan Kemiskinan Perkotaan: Sebuah Gagasan. Jakarta: Bappenas.
Bourguignon, F. (2004). Poverty-GrowthInequality Triangle, Paper was presented at the Indian Council for Research on International Economic Relations, New Delhi, on February 4, 2004.
BPS. (2014). Data Pertumbuhan Ekonomi Regional Bruto Menurut Kabupaten/ Kota Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2010-2014.
Chambers. (1998). Pembangunan Desa Mulai Dari Belakang. Jakarta: LP3ES.
Chriswardani, S. (2005). Memahami Kemiskinan Secara Multidimensional. Jakarta: LP3ES.
DJPK. (2014). Laporan Realisasi Anggaran Belanja Daerah Tahun 2010-2014. Kementerian Keuangan Republik Indonesia.
Ghazali, I. (2005). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, Edisi Ketiga. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Hasan & Quibria. (2002). Poverty and Patterns of Growth. ERD Working Paper No.18. Economic and Research Department. Asian Development Bank.
Hasibuan, M. S. P. (2005). Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Revisi. Jakarta: Bumi Aksara.
Hermanto & Dwi. (2007), Dampak Pertumbuhan Ekonomi terhadap penurunan Jumlah Penduduk Miskin. Paper Ekonomi, Jakarta.
Hudaya, D. (2009). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Kemiskinan di Indonesia. Departemen Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor.
Hureirah, A. (2005). Strategi Penanggulangan Kemiskinan. Ilmu Kesejahteraan Sosial Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UNPAS-LSM Mata Air (Masyarakat Cinta Tanah Air) Bandung.
International Monetary Fund. (2015). World Economic Outlook. April 2015.
Mankiw, N. G. (2006). Macroeconomics. Fifth Edition. Worth Publisher, New York. R.
Manurung, J. J., dkk. (2005). Ekonometrika. Cetakan Pertama. Jakarta: Penerbit Elex Media Computindo.
Myrdal, G. (2000). Obyektivitas Penelitian Sosial. Jakarta: LP3ES.
Nurkse, R. (1953). Problems of Capital Formation in Underdeveloped Countries. Oxford Basis Blackwell.
Octaviani, D. (2001). Inflasi, Pengangguran, dan Kemiskinan di Indonesia: Analisis Indeks Forrester Greer & Horbecke. Media Ekonomi, 7(8), 100-118.
Peraturan Presiden Nomor 15 Tahun 2010 tentang Penanggulangan Kemiskinan.
Puspita, D. W. (2015). Analisis Determinan Kemiskinan di Provinsi Jawa Tengah. Journal Of Economics And Policy (Jejak), 8(1) , 1-88.
Ramadhan, M. N. (2014). Analisis Determinan Jumlah Penduduk Miskin Kabupaten/ Kota di Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2009-2012. Jurusan Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Universitas Hasanuddin Makassar.
Ravallion, M., & Bidani, B. (1996). How Robust is Poverty Profile?, World Bank Economic Review, 8, 75-102.
Ravallion, M. (2001). Growth, Inequality, and Poverty: Looking Beyond Averages. World Bank.
Saubani, A. (2015). 806.350 Rakyat Miskin Tinggal di Sulsel. Republika Online 20 Mei 2015 diakses dari http://www. epaper.republika.co.id/berita/koran/ politik-koran/15/05/20/nomr4622- 806350-rakyat-miskin-tinggal-di-sulsel.
Siregar, H. & Wahyuniarti. (2007). Pengaruh pertumbuhan ekonomi dan faktor lain terhadap kemiskinan di Indonesia tahun 1998-2006.
Son & Kakwani. (2003). Pro-poor Growth: Concepts and Measurement with Country Case Studies. The Pakistan Development Review, 42(4), Part 1, 417-444.
Sukirno, S. (2004). Makroekonomi : Teori Pengantar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Tambunan, T. H. (2001). Perekonomian Indonesia. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Todaro, M. P. (2006). Pembangunan Ekonomi Di Dunia Ketiga. Edisi Keempat Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Winarno, W. W. (2007). Analisis Ekonometrika dan Statistika Dengan Eviews. Yogyakarta: UPP STIM YPKN Yogyakarta.
World Bank. (2002). Introduction to Poverty Analysis atau Dasar-dasar Analisis Kemiskinan. Jakarta: Badan Pusat Statistik.
World Bank. (2006). Era Baru dalam Pengentasan Kemiskinan di Indonesia. Jakarta: Badan Pusat Statistik.
Downloads
Submitted
Accepted
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Jurnal Tata Kelola dan Akuntabilitas Keuangan Negara is licensed under
a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License